23 Jul 2024 20:59 - 2 menit membaca

Motor Hidrogen Kawasaki Muncul, Lebih Menarik Dari Listrik?

Bagikan

Muncul di event Suzuka 8 Hours, motor konsep ini berbasis Kawasaki Ninja H2 SX. Sebelumnya Kawasaki perlihatkan versi render, namun cara kerjanya masih dirahasiakan. Rupanya motor ini, pakai sistem internal combustion seperti mesin bensin konvensional. Makanya banyak yang bilang, cara kerjanya membuatnya lebih menarik dari motor listrik.

“Cara kerjanya mirip mesin bensin, dimana udara masuk, dicampur dengan bahan bakar, lalu dilakukan pembakaran,” buka Satoaki Ichi, Project Leader motor hidrogen Kawasaki. Ichi-san melanjutkan, yang membedakan adalah gas buang sisa pembakarannya. “Saat hidrogen masuk pembakaran, hasilnya adalah air, bisa dilihat dari knalpotnya,” tunjuk Ichi-san. Ternyata benar, hasilnya bukan asap seperti mesin bensin, melainkan uap air. Karena itulah, motor hidrogen ramah lingkungan dan bisa dipakai di area bebas emisi.

Dijelaskan di awal, kalau cara kerja mesinnya mirip ICE atau internal combustion yang umum. Makanya ada piston, klep bahkan supercharger bawaan Kawasaki H2 SX tetap dipasang. Kawasaki ingin prototip motornya mudah dibuat, makanya pakai basis mesin yang ada. Yang membedakan pastinya injektor-nya, karena sifat hidrogen yang berbeda dengan bensin. “Hidrogen lebih cepat terbakar dibanding bensin, makanya bisa membuat mesin lebih cepat merespon pembakaran,” tukas Ichi-san.

Nah, karena basisnya mirip mesin bensin biasa, suara knalpot tetap ada nih dari motor hidrogen. Sayang karena masih prototip awal, ada banyak kekurangan seperti tangki hidrogen yang besar.

Penyimpanannya di box belakang, dan pengisiannya masih di stasiun internal Kawasaki. Kawasaki bersama pabrikan lain seperti Yamaha, Honda dan Suzuki memang lagi semangat riset motor hidrogen.

“Ini masih tes awal, tunggu update lain soal riset motor ramah lingkungan dari kami,” tutup Ichi-san.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

- - Pondok Pesantren Nuu Waar AFKN Tingkatkan Tradisi Belajar Kitab Kuning